Posted on

Nama aslinya sebenarnya Wakijo, tapi oleh teman-teman waria ia dipanggil mami Vinolia atau mami Vinny. Penampilannya biasa-biasa saja, bahkan malah terkesan macho. Tubuhnya gempal, bibirnya besar dan rambutnya keriting jarang-jarang. Saya mengenalnya ketika reportase tentang kesehatan reproduksi anak-anak jalanan. Dia mengasuh anak-anak jalanan di Yogyakarta yang biasa mangkal di stasiun Lempuyangan. Waria berusia di atas 40 tahun ini prihatin melihat anak perempuan di jalan-jalan yang sangat rentan terhadap penyakit pada alat reproduksinya.
Kami tidak menjalin kontak lagi selama hampir tiga tahun. Bulan kemarin panitia Paskah bertanya, sebaiknya kami melakukan aksi sosial kemana? Entah mengapa saya teringat kelompok anak jalanan ini. Saya menawarkannya pada panitia Paskah, dan mereka setuju. Saya lalu menghubungi mami Vinolia, setelah lebih dulu minta no HP-nya pada PKBI Jogja. Ternyata, dia sudah tidak mengasuh anak jalanan lagi. Dia sekarang menaruh perhatian pada sesama Waria yang sangat rentan tertular penyakit HIV-AIDS. Untuk itu dia mendirikan sebuah LSM bernama KEBAYA, singkatan dari Keluarga Besar Waria Yogyakarta dengan akta Notarisno 38, tgl 22 Januari 2007.
Visi mereka adalah turunnya angka infeksi HIV dan penangana kasus AIDS di kalangan Waria DIY. Sedangkan misinya, meningkatkan taraf hidup waria yang setara dengan anggaota masyarakat lainnya sebagai warga negara Indonesia. Dalam organisasi ini, mami Vinny sebagai manajer program, dan dibantu oleh Yuni Shara sebagai manajer keuangan dan Yetti Rumaropen sebagai koordinator lapangan.
“Fokus perjuangan kami saat ini adalah memberdayakan kaum waria dan berjuang supaya kaum waria mendapatkan hak-hak yang setara sebagai warga negara,” kata mami Vinny. Ia mencontohkan, saat ini kaum waria mengalami kesulitan untuk mendapatkan KTP. Kaum waria juga sering dikejar-kejar oleh Satpol P.P. Untuk itu mereka bertekad untuk mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap waria. “Contohnya banyaknya peran waria di Sinetron TV itu justru sangat tidak menguntungkan kami. Peran waria di sana paling sering hanya sebagai bahan tertawaan saja,” jelas mami Vinny dengan penuh prihatin.
Di akhir pertemuan kami dengan Kebaya, mereka mengedarkan kardus sumbangan. Salah satu anggota mereka, yang bernama Fani, kini sedang dirawat di R.S. Bethesda dalam keadaan kritis. Hasil bantingan ini akan disumbangkan untuk membantu pengobatan Fani.

“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul”
~ Johann Wolfgang von Goethe
::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+::+
Kunjungi Blog saya:
http://purnawan-kristanto.blogspot.com
http://www.sabdaspace.org/blog/purnawan_kristanto

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *