Posted on

Hidup di pedesaan yang jauh dari pusat hiburan dan mainan tidak membuat kami kehilangan masa kecil yang ceria. Kami justru lebih kreatif membuat sendiri alat permainan kami. Kali ini akan saya bagikan alat mainan perang-perangan yang biasa kami mainkan waktu kecil:

1.Senapan Kenthos

Alat permainan ini dapat mengeluarkan bunyi letusan yang nyaring. Hebatnya lagi, dapat melesatkan peluru dari ujung larasnya. Laras senapan ini dibuat dari pucuk bambu dengan diameter 3-5 cm dan panjang 20-30 cm. Kemudian dibuat batang pendorong peluru yang dibuat dari bambu yang lebih tebal. Diameternya harus lebih kecil daripada diameter larasnya supaya bisa masuk; Dan juga lebih pendek 2-3 cm daripada larasnya.

Cara memainkannya adalah memasukkan “peluru” yaitu bunga lamtoro/mlandhing muda (disebut kenthos). Bisa juga menggunakan kertas basah yang dibikin bola kecil. Peluru ini dimasukkan dalam lobang di pangkal laras, kemudian didorong pelan sampai ujung laras, tetapi tidak sampai keluar.

Setelah itu dimasukkan peluru yang kedua di pangkal laras. Peluru ini harus dimampatkan hingga tidak ada udara dalam laras yang bisa keluar. Setelah itu, peluru didorong kuat-kuat dengan bambu pendorong. Ketika peluru kedua didorong, maka udara di antara peluru kedua dan pertama mengalami tekanan yang sangat kuat. Jika peluru yang di ujung senapan sudah tidak kuat menahan tekanan, maka peluru tersebut akan melesat keluar dengan kecepatan tinggi disertai bunyi ledakan yang berasal dari tekanan udara yang berhasil keluar.

Untuk memperkuat efek ledakan, maka kami menambahkan potongan botol plastik, yang telah dilubangi bagian dasarnya, pada ujung laras senapan.

Senapan kenthos ini asyik jika digunakan untuk perang-perangan. Jika mengenai seseorang, pelurunya tidak sampai melukai, tapi cukup untuk membuat kulit menjadi merah.

2. Senapan Batang Daun Pisang

Jenis mainan ini hanya untuk menghasilkan suara seperti ledakan senapan. Caranya daun pisang diambil batangnya. Kemudian pada sisi-sisi luar dikerat sepanjang 10-15 meter, kemudian ditekuk keluar. Cara memainkannya adalah dengan menutup keratan tadi dengan kecepatan tinggi sehingga terdengar bunyi “plok…plok…plok….plok” Seperti senapan mesin.

3. Meriam Bambu

Untuk menyambut hari raya lebaran, kami biasa membuat meriam bambu. Saya rasa hal ini tidak hanya di desa saya saja. Di daerah-daerah lain, juga ada tradisi ini. Bahan meriam ini dibuat dari bambu ori. Panjangnya 2-3 meter. Menggunakan kayu bulat atau linggis, sekat-sekat setiap ruas dilubangi, kecuali sekat ruas bagian pangkal. Kemudian di dekat ruas dibuat lobang kecil dengan diameter 5-10 cm.

Cara memainkannya adalah meletakkan meriam di atas tanah. Ujung meriam diganjal batu kecil agar lebih tinggi. Kemudian minyak tanah dituangkan ke dalam meriam melalui lubang kecil di pangkal meriam.

Mula-mula minyak tanah tersebut dipanasi dulu dengan cara memasukkan api ke dalam meriam menggunakan ranting kecil. Setelah itu melalui lobang kecil itu, asapnya ditipu-tiup agar keluar lewat ujung meriam. Lama-lama, setelah suhu di dalam meriam mulai panas, maka akan terdengar ledakan-ledakan ketika nyala api pada ranting kering dimasukkan ke dalam lobang kecil di pangkal meriam…buuuuum!

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *