Posted on

Pengkhotbah 4:7-16

“Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang sendirian mudah dikalahkan. Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan.” (Pengkhotbah 4:12 BIS)

 

Terjadi keanehan saat kami bersiap pulang ke Yogyakarta menggunakan pesawat ultra ringan. Ketika pak Agus, pilot, mengecek tangki bahan bakar di sayap sebelah kiri, volumenya sudah berkurang. Namun saat mengukur tangki pada sayap sebelah kanan, isinya tidak berkurang. Anehnya justru bertambah banyak! Padahal pesawat itu sudah menempuh perjalanan dari Yogyakarta ke Tasikmalaya. Ada apa ini?

Semua instrumen sudah diperiksa dan semuanya berfungsi normal. Teknisi di landasan militer juga ikut memeriksa, tapi nihil. Pak Agus lalu menelepon temannya yang punya pesawat berjenis sama. Dia menceritakan persoalan yang dihadapinya. “Apakah kamu pernah mengalami hal ini?” tanya pak Agus.

“Coba periksa pesawatmu,” saran temannya, ”Apakah pesawatmu diparkir dengan kondisi miring?”

Pak Agus menurut. Dia memeriksa ketinggian sayap sebelah kanan, lalu dibandingkan dengan sayap kiri. Eureka!!! Kasus terpecahkan. Karena diparkir selama berjam-jam dengan kondisi miring, dan karena dua tangki itu berhubungan, maka cairan yang ada di tangki kanan mengalir ke tangki kiri.

Raja Salomo menulis, dua orang yang bepergian bersama-sama akan relatif lebih aman dari perampokan karena mereka bisa bahu-membahu membela diri. Demikian juga, gagasan dari banyak orang itu kadang lebih baik daripada satu orang saja. Orang lain dapat melihat dari sisi yang tidak kita perhatikan. Maka ketika menghadapi masalah, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dan nasihat orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk menunjukkan selumbar di mata kita, yang tidak kita sadari [Mat. 7:3].[Purnawan]

SMS from God: Pepatah tua ini tetap bertuah: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *