Posted on



Usai halal-bihalal di rumah simbah di Gedangsari, kami lanjut jalan-jalan tipis ke Green Village yang masih di desa yang sama, Rabu 5 Juni. Dari puncak pegunungan seribu ini kita bisa melihat pemandangan ke arah lembah di wilayah kabupaten Klaten.




Terhampar sawah-sawah dan sayup-sayup terlihat rawa Jombor di kejauhan. Sedangkan di arah sebaliknya kita dapat menyaksikan pegunungan kapur yang sejajar dengan Green Village. Menurut kajian geologis, usia pegunungan kapur di kawasan Batur Agung ini usianya jauh lebih tua daripada gunung Merapi. Tak jauh dari tempat ini, terdapat gunung api purba. Namun sekarang sudah tidak aktif lagi.
Untuk menuju ke sana, arahkan perjalanan ke Wedi, lalu berbelok ke arah Watugajah. Selanjutnya harus naik tanjakan yang curam di Clongop. Pastikan kendaraan Anda waras dan punya kecakapan mengemudi.
Tiket masuk yang masuk ke dinas pariwisata sebenarnya hanya Rp. 3 ribu/orang, tapi pengunjung dikenai biaya tambahan Rp. 2 ribu. Alasannya untuk biaya kebersihan.
Toilet di sebelah bawah memang cukup bersih dengan polesan keramik. Namun masih ada kotak sumbangan dengan tulisan Rp. 2.000,- Itu berarti pengunjung masih harus membayar lagi.

Di kawasan ini juga terdapat fasilitas flying fox sepanjang 625 meter. Konon ini terpanjang kedua di Asia Tenggara. Untuk merasakan sensasi luncurannya, kita harus mengeluarkan selembar uang merah dari kantong kita.
Kalau Anda enggan meluncur, Anda masih bisa bersantai di beberapa gazebo. Sayangnya, beberapa bagian kayu dari gazebo sudah copot karena tidak ada perawatan.
Meski demikian, tempat ini lumayan murah meriah untuk ngademke pikir sejenak. Ada beberapa spot foto yang IG-able bagi kids zaman now.