Posted on

Yohanes Pembaptis adalah seorang pengajar yang terkenal di propinsi Yudea. Ia merupakan keturunan suku Lewi, putra dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu Yesus. Ayahnya, Zakharia adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah.
Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus Kristus. Masa kecil Yohanes tidak banyak diketahui, kecuali ketika masih dalam kandungan Elisabet, ia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya. Yohanes lebih tua 6 bulan daripada Yesus.
Padahal Yohanes Pembaptis sesungguhnya adalah tokoh yang penting, sebab padanya terangkum dua peran sekaligus, yaitu sebagai nabi terakhir dalam Perjanjian Lama, dan sebagai nabi pertama yang merintis kedatangan Yesus dalam Perjanjian Baru. Bahkan Yesus pun mengakui bahwa: “Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis” (Matius 11:11). Meski demikian, Yohanes hidup dengan kerendahan hati dan kesederhanaan. Hal itu tampak saat dia memperkenalkan diri. Sebenarnya Yohanes bisa saja memperkenalkan diri demikian: “Aku Yohanes, anak Zakaria, seorang imam dari rombongan Abia” (lih. Luk 1:5), untuk menunjukkan bahwa ia berasal dari keluarga terpandang. Tetapi yang justru dikatakannya adalah, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!” (Yoh 1:23). Ya, Yohanes menyebut dirinya hanya sebagai ‘suara’.
Yohanes Pembaptis juga berkata, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya” (Mat 3:11). Dengan jujur, Yohanes mengakui, “Aku bukan Mesias” (Yoh 1:20).
Dari gambaran Alkitab tentang gaya hidup dan penampilan Yohanes Pembaptis, kita juga tahu bahwa Yohanes hidup secara ugahari. Dia tinggal di padang gurun, mengenakan pakaian dari bulu binatang, dan makan seadanya. Yohanes tidak hidup berlebihan sekalipun dia berasal dari keluarga yang terhormat. Maka ketika Yohanes menyerukan pertobatan, maka ia lalu menyambungnya dengan ajakan untuk hidup solider dengan sesama. Pertobatan secara pribadi harus dilanjutan dengan gaya hidup yang mengasihi sesama. Terhadap orang yang sudah bertobat, Yohanes mengajak mereka, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian” (Lukas 3:11).
Renungkanlah sejenak. Di mana posisi Anda dalam kemasyarakatan? Apakah Anda berada di tingkat paling bawah, menengah, atau paling atas? Ketika berada dalam posisi yang lebih baik, sudahkan kita bersikap rendah hati seperti Yohanes Pembaptis yang tidak menyombongkan kelas sosialnya? Yohanes justru bersikap egaliter. Dia tidak meninggikan diri di hadapan orang miskin, tetapi juga tidak minder saat menghadapi orang dari kelas di atasnya.
Selain rendah hati, Yohanes juga solider dengan orang lain. Bagi Yohanes Pembaptis, keadilan sosial berarti berbagi dengan sesama yang tidak mempunyai. Kalau kita mempunyai kelebihan sesuatu, kita harus berbagi kepada yang tidak memiliki. Coba buka lemari pakaian dan hitung berapa lembar pakaian ada di sana? Lebih dari dua lembar bukan? Namun berapa yang sudah dibagikan kepada sesama yang membutuhkan? Berapa kali Anda membuang makanan karena tidak habis dimakan? Bukankah itu menjadi penanda bahwa kita sudah berlebih dalam makanan? Sudahkah kita berbagi dengan sesama?
Betapa banyak orang zaman sekarang gemar mengoleksi benda-benda seperti baju, tas, sepatu, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sedangkan di sisi lain, ada banyak orang yang tidak memiliki baju, tidak memiliki biaya sekolah, tidak pasti akan mendapat makanan atau tidak hari itu. Kalau saja kita ingin melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis dengan serius, pastilah jalan satu-satunya hanyalah membongkar kotak harta kita dan berbagi dengan sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan. Momen menjelang Natal adalah momen paling indah untuk melakukan karya kasih dan kebaikan seperti itu [Purnawan K]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *