Posted on
Ada seorang yang bisu tuli masuk toko perhiasan. Kepada penjaga toko, dia menunjukkan perhiasan yang diinginkannya. Dengan gerakan pantomim, orang yang tidak bisa bicara ini “menjelaskan” bahwa dia ingin menghadiahkan perhiasan itu pada istrinya. Tak lama, dua orang itu sudah terlibat dalam canda bersama. Akhirnya dia pergi setelah membayar harganya dan pergi tanpa mengucapkan satu kata pun.

Kejadian ini menunjukkan bahwa kita bisa berkomunikasi meskipun tanpa harus berkata-kata. Kadang cara ini lebih efektif. Berikut kiat-kiatnya.

1. Menyimak Orang. Memang mudah bagi kita untuk melihat lawan bicara kita, tetapi yang susah adalah menyimaknya. Ada seorang mahasiswi yang walaupun wajahnya biasa saja, tetapi dia disukai banyak orang. Apa resepnya? Karena dia selalu tersenyum, mendengar dengan sungguh-sungguh dan menyimak setiap kali temannya berbicara kepadanya.

2. Menyentuh Secara Fisik. Seorang artis terkenal mengunjungi sebuah sekolah. Dia segera dikerubuti penggemarnya, tetapi dia bisa mengendalikan keadaan dengan baik. Caranya sederhana, dia memandang wajah tiap orang dan menepuk-nepuk pundaknya. Yesus menyentuh orang yang sakit kusta tanpa rasa takut dan jijik. Yesus juga sangat sensitif sehingga sekalipun di tengah kerumunan, Dia merasa ketika ada wanita yang menyentuh jubah-Nya.

3.Meluangkan Waktu Sejenak. Suatu hari, saya pernah menemani pendeta mengunjungi pasien di rumah sakit. Meskipun kami berkunjung tidak lebih dari sepuluh menit, tetapi pendeta itu bisa membuat pasien merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling penting di dunia. Rahasianya, karena dia tidak pernah menunjukkan sikap bahwa dia tergesa-gesa. Setiap kali kami masuk bangsal, dia melepaskan jaketnya, menarik kursi dan duduk di samping ranjang pasien.

4.Berempati. Caranya dengan berusaha ikut merasakan apa yang dialami orang lain. Saat antri check in di bandara yang panjang, saya melihat petugas maskapai yang sangat lelah. Spontan saya berkata, “Pasti capek sekali ya berdiri seharian!” Hanya dengan enam kata itu, ternyata mendapat tanggapan keharuan dari petugas itu.

5.Membiarkan Orang Lain Mengasihi Anda. Komunikasi bukanlah jalan satu arah. Yesus memberi kesempatan pada anak kecil untuk membagikan bekal makan siangnya sehingga lebih dari lima ribu orang mendapat makan. Bayangkan betapa bangganya anak kecil ini ketika bercerita pada teman sebayanya, usai mukjizat itu. Yesus juga mengizinkan seorang wanita “memboroskan” parfum mahal untuk mengurapi kaki-Nya.

Dalam situsai tertentu, orang lain ingin punya kesempatan supaya bisa membantu kita. Kita tidak perlu malu mengakui jika butuh bantuan orang lain. Karena itu, jika Anda ingin berkomunikasi dengan orang lain, terimalah tawaran bantuan dari orang lain. Hal ini akan menciptakan kebangganan dan membuatnya merasa sebagai manusia yang berguna.

(terinspirasi tulisan Daniel Schantz)

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *