Posted on

Catatan Harian: Rabu, 05 Maret 2008

Setelah klenger selama tiga hari karena disergap flu, malam ini saya malah tidak bisa tidur sampai jam dua pagi. Ampun, deh. Sudah glebag sana, glebag sini, tapi rasa kantuk itu enggan juga mampir. Padahal kata dokter, saya tidak boleh begadang karena liver saya sudah mulai protes. Menurut hasil uji lab, nilai SGOT dan SGPT sudah melampau ambang batas normal.

“Mas Wawan jangan terlalu capek dan jangan begadang,” saran dokter Hendro,”untuk memperkuat fungsi hati, cobalah untuk meminum temulawak dan vitamin B.” Saya ikuti neasehatnya. Mula-mula, saya membeli serbuk temulawak instan, tapi saya merasa bahwa kandungannya kurang nendang. Maka saya membeli pil ekstrak temulawak. Tapi kok ya belum sreg rasanya. Maka saya minta tolong pembantu saya untuk membeli irisan temulawak, kayu manis dan adas pulowaras di pasar tradisional. Semuanya direbus jadi satu memakai periuk tanah. Setelah itu diminum airnya. Rasanya pahit campur getir karena nir campuran gula. Tapi demi sehat, saya rela meminum setiap hari.

Hari ini Kirana, tidur agak sorean. Pukul sembilan malam dia sudah tidur. Mungkin karena siangnya tidak tidur siang dan rewel melulu. Sudah berminggu-minggu Kirana selalu tidur malam. Paling tidak di atas pukul sepuluh malam. Bahkan pernah baru terlelap menjelang pukul satu pagi. Ini membuat mamanya sebel karena mau tak mau harus menemaninya ‘begadang’. Padahal mamanya Kirana sebenarnya sudah ngantuk karena kecapekan.

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *