Posted on

Cara Jitu Bikin Seru Sekolah Minggu

“Jangan bermain-main terus, ayo belajar.” Kata-kata ini mungkin sering Anda dengar dari mulut orangtua. Pernyataan ini tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Dipandang dari sudut lain, bermain adalah proses belajar juga. Dengan bermain, seseorang mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan tertentu.Permainan dapat menjadi sarana belajar yang baik karena aktivitas dalam permainan melibatkan lebih banyak indera manusia. Dalam teori psikologi, semakin banyak indera manusia terlibat di dalam pembelajaran, maka tingkat pemahaman dan ingatan akan pelajaran itu semakin baik.Sementara itu, dalam teori tentang pembelajaran, dikenal ada tiga gaya belajar manusia. Pertama, orang yang belajar secara visual. Dia lebih dapat memahami pengetahuan yang baru dengan cara melihat. Misalnya, menyaksikan demonstrasi, mengamati benda atau melihat gambar. Kedua, gaya orang yang belajar dengan mendengarkan. Dia lebih banyak menyerap informasi dengan mendengarkan suara dan penjelasan dari orang lain. Ketiga, orang yang mendapatkan pengetahuan setelah mempraktikkannya secara langsung. Kadangkala dia juga banyak belajar dari kesalahan yang dilakukan. Untuk itulah, kita perlu menyediakan berbagai metode supaya setiap partisipan mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Dalam hal ini permainan dapat memberikan berbagai variasi untuk variasi.Setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Hal demikian disampaikan oleh Prof. Howard Gardener saat melemparkan teori tentang “multiple intelligence” atau kecerdasan majemuk. Di dalam konsepnya, setiap orang memiliki banyak jenis kecerdasan, namun ada salah satu atau beberapa kecerdasan yang lebih menonjol. Sebagai contoh, ada anak yang kecerdasan logisnya lebih menonjol. Ada anak lain yang menunjukkan kemampuan luarbiasa di bidang musik. Itu sebabnya, seorang anak yang kesulitan dalam pelajaran berhitung tidak dapat dikatakan bahwa dia lebih bodoh daripada anak yang pandai dalam pelajaran berhitung. Bisa jadi anak ini memiliki kecerdasan yang menonjol di bidang lain. Itu sebabnya, Howard Gardener menganjurkan agar proses pembelajaran dilakukan melalui berbagai pendekatan dan metode sehingga mengasah berbagai jenis kecerdasan.

Cara Jitu Bikin Seru Sekolah Minggumu

Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan visual-spasial
4. Kecerdasan kinestetik
5. Kecerdasan musik
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
8. Kecerdasan naturalis

***

Di dalam buku ini terdapat 77 permainan yang telah dibagi ke dalam 8 jenis kecerdasan. Permainan dalam buku ini dapat digunakan untuk memeriahkan suasana, memecahkan suasana yang beku di awal pertemuan dan menggairahkan kembali semangat partisipan yang mengalami kejemuan. Namun lebih dari itu, permainan tersebut juga dapat digunakan sebagai pemicu untuk mendiskusikan materi, pelajaran, pengetahuan atau informasi baru.Permainan dalam buku ini sengaja dirancang secara sederhana karena tidak memerlukan alat atau persiapan yang rumit. Bahkan ada beberapa permainan yang dapat dilakukan tanpa persiapan atau spontan. Saya berharap buku ini dapat menjadi “sahabat” bagi guru, pengajar sekolah minggu, trainer, pembicara motivasi, pemimpin kelompok sel, pembimbing remaja, penyelenggara outbond, dan siapa saja yang merindukan menciptakan suasana pertemuan menjadi meriah dan bermakna.Kritik, saran dan pujian saya nantikan di email saya: purnawank@gmail.com.

Cara Jitu Bikin Seru Sekolah Minggumu

Contoh Halaman Isi

Cara Jitu Bikin Seru Sekolah Minggumu

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

2 Replies to “Bikin Seru Sekolah Minggumu”

  1. mas pur. pd prinsipnya aku sebangun dengan pendapat yang kamu tuangkan dengan manis di buku "sekolah minggu". buat saya bukan soal minggu, sabtu, atau jumat; tapi meluruskan pikiran banyak orang dewasa dalam mendampingi anak-anak.
    saya pernah disadarkan sedulur temon johar fanani (tinggal di banjarnegara)bahwa: 'bocah ya kaya bocah, nek kaya cah gedhe malah bilahi' (anak memang seperti kanak-kanak, kalau terlalu dewasa malah berbahaya).
    sesungguhnya masih banyak orang dewasa termasuk orang tua dan guru yang memperlakukan anak-anak seperti makhluk dewasa.
    dan buku semoga memberi inspirasi dan pencerahan.
    salam,
    sagiyo arasdiwirya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *