Posted on

Banyak orang yang sudah tahu bahwa musisi Ludwig van Beethoven mulai tuli pada usia 20 tahun. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana caranya dia menciptakan mahakarya musik klasik dengan pendengaran yang tidak sempurna itu. astounds me. Dia meyentuhkan ujung tongkat kayu pada kotak suara piano, lalu dia menggigit ujung tongkat yang lain. Dengan demikian dia merasakan getaran atau vibrasi suara. Beethoven mendengarkan dengan cara sentuhan.

Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. (Lukas 5:12-13)

Dalam bacaan renungan, di tengah kerumunan dan kegaduhan banyak orang, Yesus “mendengar” ada seorang perempuan sakit yang menyentuhnya. Perempuan ini percaya bahwa dengan menyentuh saja maka dia akan sembuh. Sementara itu Yesus menyadari “bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya” (Mrk 5:30 ).  Yesus tidak mengabaikan ini. Dia tahu bahwa perempuan ini memiliki iman yang besar. Maka Yesus pun meneguhkan iman perempuan ini.

Dalam berbagai kesempatan Yesus mendengarkan dan melayani  “sentuhan.” Bahkan ketika orang kusta meminta kesembuhan, Yesus pun tak segan-segan mengulurkan tangan dan menyentuh tubuh orang kusta itu.

Yesus juga “menyentuh” hati kita yang terdalam. Percayalah kepada-Nya dan rasakan jamahan tangan-Nya.

 

SMS from God: Tuhan Yesus selalu ingin mendekat, menjamah dan memulihkan Anda