Posted on

Matius 9:9-13

“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.” (Gal 2:16)

Ketika Yesus bertemu dengan Matius, seorang penarik pajak ulung tetapi curang, Dia bisa saja berlalu dan mengabaikannya. Akan tetapi Yesus tahu kebutuhan rohaninya, maka Dia mengajak Matius, “Ikutlah Aku.”

Yang menarik, Matius tanpa ragu-ragu meninggalkan pekerjaannya dan mengikut Yesus. Dengan adanya perubahan hati dan hidup, maka keinginan Matius juga berubah. Dia mengundang Yesus, para murid dan teman-temannya sesama “pendosa” untuk makan malam di rumahnya. Mereka menikmati hidangan sambil bercengkerama akrab. Pada jaman Yesus, bangsa Yahudi sangat membenci kaum pemungut cukai atau petugas pajak. Mereka menilai para pemungut cukai adalah pengkhianat bangsa karena memungut uang dari bangsanya sendiri untuk disetorkan kepada bangsa penjajah. Mereka mengelompokkan para pemungut cukai sebagai orang yang berdosa.

Akan tetapi situasi ini membuat tersinggung kaum Farisi, yaitu sekelompok orang yang percaya bahwa keselamatan hanya diperoleh dengan menjalankan peraturan agama. Dengan kedengkian  mereka bertanya pada para murid, “Mengapa Gurumu makan bersama penarik pajak dan pendosa?”

Jawaban yang diberikan Yesus kepada orang Yahudi dalam Matius  9:11-12 sebenarnya juga ditujukan buat kita. Kita tidak lebih baik daripada para penarik pajak dan kaum pendosa. Untuk itulah Yesus mengundang kita: “Ikutlah Aku.”[Purnawan]

SMS from God: Kita dipanggil Tuhan bukan karena kebaikan atau kehebatan kita, melainkan karena kasih karunia-Nya saja.