Posted on

Sekarang ini terjadi kecenderungan perubahan ke arah digitalisasi teknologi. Hal yang sama juga terjadi pada teknologi telepon seluler (ponsel) atau handphone, dari analog ke digital.

Saat ini sistem ponsel yang digunakan di Indonesia adalah NMT 450, AMPS, N-AMPS dan GSM. Secara garis besar teknologi yang dipakai ada dua: analog atau digital. Dari seluruh penyelenggara jasa (provider) ponsel, baru sistem GSM (Global System for Mobile-Communication) yang menggunakan teknologi digital. Kelebihan yang dimiliki teknologi digital yaitu mempunyai karakteristik kebal terhadap derau (noise) sehingga menghasilkan kualitas suara yang baik.

Kelebihan lainnya adalah sistem perlindungan dari penyadapan, penggandaan atau pembajakan. Seperti yang telah diberitakan di media massa, banyak pemilik ponsel mengalami lonjakan tagihan rekening telepon. Ini akibat ulah pemilik telepon aspal alias asli tapi palsu. Mereka biasanya menggunakan sambungan telepon tanpa permisi, lalu membebankan tagihan pada pemilik asli. Pada sistem GSM, pemilik telepon mendapat Subscriber Identity Module-SIM card dan Personal Identification Number (PIN). SIM card merupakan mikrochip komputer yang berisi data nomor telepon dan identitas pemiliknya. Kartu ini juga dapat untuk menyimpan nomor-nomor telepon relasi dan pesan singkat (lihat fasilitas ponsel)

Enaknya lagi, pemilik SIM card ini dapat menggunakannya pada ponsel yang berbeda, cukup dengan menyelipkan kartu dan menekan kode PIN. Tiap SIM card dan pesawat telepon mempunyai kode rahasia sendiri, sehingga orang lain tiadak dapat menggunakannya tanpa mengetahui password ini.

Bagaimana Nasib Analog?

Beralihnya sistem telepon analog ke digital bisa menjadi “mimpi buruk” bagi penyelenggara jasa yang menggunakan teknologi analog seperti AMPS. Masalahnya, teknologi yang dipakai GAM berseberangan dengan AMPS sehingga jika ingin beralih GSM, mau tidak mau, pemakai sistem AMPS harus mulai dari nol lagi. Akankah sistem AMPS hanya akan jadi ampas?

Dilihat dari perkembangan teknologi nampaknya sistem analog akan ditinggalkan. Di Australia, teknologi analog yang sudah digunakan sejak tahun 1987, sudah mulai ditinggalkan pada tahun 2000.

Untuk mengantisipasi hal ini, para ilmuwan Amerika Serikat mengembangkan versi digital dari AMPS yakni CDMA (Code Division Multiple Access). Kelebihannya menurut Suara Pembaruan antara lain mutu suara digital lebih baik, bersih dan jelas serta daya jangkauannya lebih luas.

Dengan lebar pita (bandwith) sama dengan yang digunakan AMPS, CDMA mempunyai kapasitas 20 kali tanpa saling berinteferensi. Kualitas digital dicapai dengan cara mengubah sinyal suara ke dalam bentuk digital oleh pengkode suara yang mempunyai kecepatan variabel. Kualitas suara dapat diperbaiki karena suara yang dikodekan mengikuti pola pembicaraan normal dan secara dinamis dapat mengurangi derau latar.

Untuk faktor keamanan, sama dengan GSM, sinyal CDMA juga diacak sulit digandakan. Bedanya dengan GSM, pengoperasian CDMA tidak memerlukan SIM card.

Saat ini, negara yang telah menggunakan CDMA adalah Korea Selatan. Di Indonesia sendiri dari empat penyelenggara jasa AMPS, ada satu yang mulai melirik sistem ini.

Yang perlu dicatat dari sistem ini, ponsel yang bisa dipakai adalah yang bersifat dual mode, bisa digunakan untuk AMPS atau CDMA. Baru setelah pengguna AMPS habis, akan digunakan ponsel single mode. Artinya, bagi pemilik telepon AMPS bersiap-sipalah mengganti telepon Anda, sebab lambat laun sistem AMPS akan menjadi lepas.

Namun demikian, digitalisasi sistem telekomunikasi ini tidak berlangsung dalam waktu singkat. Ada waktu untuk peralihan secara alami. Dengan begitu, sebenarnya sistem telepon analog pun masih bisa dipilih untuk rencana jangka pendek, sambil menunggu ditutupnya sistem ini. Sebab ada juga beberapa kelebihan yang dimilki sistem analog: karena hadir lebih dulu, jaringan yang dibangun sistem analog telah menyebar di berbagai tempat, sehingga wilayah jangkauan komunikasinya lebih luas. Harga ponsel-nya juga lebih murah serta biaya koneksi ke penyeleanggara jasa lebih kecil daripada sistem digital.

Memilih Provider

Aspek terpenting dalam memilih provider adalah wilayah jangkauan komunikasinya. Luasnya wilayah komunikasi ini tergantung pada seberapa banyak base station yang telah dibangunnya. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat pada peta wilayah jangkauan yang disediakan oleh penyelenggara jasa.

Tiap-tiap penyelenggara jasa menetapkan pemakaian yang berbeda-beda. Semua pemakaian ponsel dihitung berdasarkan waktu atau lamanya akses tiap bulan.

Berikut ini beberapa tips memilih provider:

· Untuk pemakaian yang jarang dan tidak begitu banyak, sistem analog masih layak dipilih. Harga ponsel murah dan wilayah jangkauannya luas.

· Sesuaikan tariff plan (pra bayar/paska bayar) dengan kebutuhan bertelepon. Tiap penyelenggaraan jasa menyediakan hal ini. Bila Anda jarang bertelepon, pilih tariff plan rendah. Sebaliknya bila sering bertelepon, pilihan tariff plan tinggi lebih menguntungkan.

· Baca kontrak perjanjian dengan seksama, terutama denda atau sanksi yang harus Anda tanggung. Dalam beberapa kasus, pemutusan kontrak secara sepihak sering menguntungkan produsen. Misalnya, Anda harus tetap membayar cicilan (jika membeli secara kredit) walaupun ponsel Anda dicuri, hilang, tidak atau tidak bisa digunakan.

Fasilitas GSM

Feature berikut ini merupakan kelengkapan standar yang telah disediakan oleh semua penyedia jasa telekomunikasi GSM:

Short Message Service, yaitu layanan jasa pengiriman pesan teks kepada pemilik ponsel. Cara kerjanya sama persis dengan radio panggil (pager). Penelepon meninggalkan pesan pada operator. Selanjutnya pesan ini diteruskan pada alamat tujuan. Hasilnya dapat dilihat pada layar display pager. Bedanya, dalam SMS, pesan diketik oleh pemilik ponsel.

DTMF Tone Signaling dengan Dual Tone Multi Frequency-DTMF, Anda dapat mengirim nada suara tertentu. Biasanya diipakai untuk menfaatkan jasa perbankan, atau untuk menghidupkan dan mendengarkan mesin penjawab telepon (answering machine) dari jauh.

Preferred Network List Management. Walaupun di luar negeri, Anda masih bisa menggunakan ponsel. Syaratnya, penyedia jasa telepon Anda telah mempunyai perjanjian kerja sama dengan negara itu.

International One-Key-Access. Secara otomatis akan menambahkan kode akses internasional bila hendak menelepon ke luar negeri.

Call Diversion. Anda dapat mengalihkan lawan bicara Anda ke nomor lain.

Call Baring. Berfungsi untuk mencegah masuknya panggilan tertentu, misalnya dari luar negeri.

Call in Progress Display. Sambungan telepon yang sedang dihubungi dapat dilihat pada layar dsisplay.

Selain itu, masih ada fasilitas lainnya yang ada pada kebanyakan ponsel:

Keypad Lock

Mencegah pengaktifan ponsel karena tombol tersebut tertekan secara tak sengaja atau tertindih dalam tas. Untuk menghidupkan atau mematikan ponsel, biasanya dengan menekan lebih dari satu tombol bersamaan

Call Waiting

Bila ada penelepon masuk, sementara Anda sedang bertelepon dengan orang lain, maka fasilitas ini akan memberi peringatan adanya panggilan tersebut yang sedang menunggu.

Call Hold

Bila Anda ingin menghubungi penelepon yang menunggu (pada call waiting) tapi tidak memutuskan sambungan dengan yang pertama, Anda dapat mengalihkan penelepon pertama pada posisi menunggu.

Phone Number Memories

Sejumlah nomor telepon relasi yang sering dihubungi dapat disimpan pada memori ponsel.

Conference Calls

Dapat dipakai untuk berbicara lebih dari dua orang secara bersamaan.

Last Number Auto Redial atau Speed dialing

Bila nomor telepon yang dipanggil belum tersambung, fasilitas ini akan terus menghubungi hingga tersambung atau akan menghubungi lagi setiap periode waktu tertentu.

Auto Answer

Secara otomatis akan segera mengangkat telepon setelah dering kedua kalinya.

Perzonalized Call Restriction

Dipakai untuk membatasi hubungan telepon yang masuk atau keluar. Misalnya hanya terbatas pada nomor sekian digit.

Fax/data

Dengan adaptor khusus, ponsel dapat disambungkan dengan mudah. Gunanya untuk pengiriman data dari fax atau komputer.

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *