Posted on

Siapa sangka pemuda ini pernah mengalahkan Taufik Hidayat. Pemuda ini pernah dipanggil mengikuti pelatnas bulutangkis. Talentanya sangat besar dan postur tubuhnya pun cukup ideal. Tapi hendak dikata, musibah cedera lutut menderanya.

Ketika lutut itu dioperasi oleh dokter-dokter Indonesia, mereka “hanya bisa membongkar, tapi tidak bisa memasangnya kembali.” Terpaksa, dia dibawa ke Singapura. Tapi sudah terlambat. Cedera lututnya sudah permanen. Dia tidak bisa lagi menekuni olahraga bulutangkis. Padahal, dia dulu pernah akan dikontrak oleh Singapura.

Akhirnya, dia kembali ke kota asalnya. Sekarang pekerjaannya “hanya” menjaga toko milik orangtuanya. Ketika gereja kami mengadakan pertandingan bulutangkis, kami mengajaknya untuk menjadi panitia. Dia terlihat antusias. Meskipun hanya berupa turnamen amatiran, tapi dia mempersiapkannya dengan bersemangat. Dia seperti menemukan lagi dunianya dulu. Seperti ikan kepanasan di darat yang dimasukkan ke dalam air.

Bicara soal bulutangkis, di kota kami sebenarnya berdomisili mantan pemain putri dunia. Namanya Huang Hua, dari China. Sekarang dia menetap di kota kami karena menikah dengan pria Indonesia. Ketika masih berkiprah di dunia bulutangkis, Huang Hua adalah lawan tangguh bagi Susi Susanti.
Dengan kehebatan itu, dia tentu banyak menyimpan ilmu perbulutangkisan yang dapat diserap untuk memajukan olahraga bulutangkis di Indonesia. Sayangnya, hingga kini kayaknya tidak ada pengurus PBSI yang mendekati Huang Hua.

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *