Posted on
Sabtu (29/12) ini cuaca sangat cerah. Di banyak tempat air sudah surut. Daerah-daerah yang sehari sebelumnya digebangi air setinggi sekitar 30 cm, hari ini sudah tampak kering. Debit aliran sungai juga sudah berkurang, menyisakan sampah berserakan di sana-sini. Para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk mulai bersih-bersih.
Penduduk yang mengungsi di sebuah gereja di Sangkrah sudah pulang. Hal ini cukup menguntungkan mengingat hari Minggu besok tempat itu digunakan untuk beribadah. Hari ini kami dua kali mengirimkan nasi bungkus pada siang dan sore hari. Saat kami mengantarkan ransum untuk sore hari, relawan di Sangkrah menyatakan bahwa bantuan nasi bungkus sudah bisa dihentikan. Nanti kalau membutuhkan lagi, mereka akan menelepon lagi. Tapi untuk esok hari kami sudah terlanjur berbelanja dan menyiapkan nasi bungkus. Maka kami putuskan untuk membagikan langsung nasi bungkus itu satu-persatu ke para pengungsi. Untuk ini, kami mendapat bantuan dari para GSM (Guru Sekolah Minggu).
Semoga saja di hari-hari mendatang curah hujan tidak sehebat dua minggu terakhir. Dalam perjalanan pulang seorang teman membuat lelucon, “Kita salah dalam memberikan bantuan. Mestinya bukan nasi bungkus, melainkan dukun penolak hujan. Kalau hujan tidak datang ‘kan tidak ada bencana banjir.” Ada-ada saja.
Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *