Posted on

Video tentang dua ekor anjing yang tersesat setelah gempa dan tsunami di Jepang telah membantu para korban mengatasi kedukaan mereka. Dailymail melaporkan, dalam kondisi gemetar dan kotor, salah satu dari kedua anjing itu menjaga temannya yang terluka di antara puing-puing sebuah desa di timur laut Jepang. Kesetiaan sang anjing pada temannya ini menjadi sumber inspirasi masyarakat Jepang untuk saling menguatkan dalam menghadapi tragedi tersebut.

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” (Efesus 4:2)

Dalam situasi kehidupan yang sulit, manusia sering memilih untuk mengutamakan diri sendiri. Saya menjadi relawan di dua bencana, yaitu gempa bumi dan erupsi Merapi. Saat bantuan minim, muncul sikap egois di kalangan para pengungsi. Warga desa yang ada berada di ujung menghentikan semua bantuan yang datang. Bantuan itu mereka gunakan sendiri. Warga desa yang bermukim di wilayah lebih dalam tidak mendapat bagian dari bantuan tersebut.

Paulus mendorong jemaat di Efesus untuk saling membantu. Ini menjadi pertanda bahwa mereka saling mengasihi. Selain itu, mereka juga harus menunjukkan sikap yang selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Perhatikan kata “selalu.” Itu artinya, sikap dan perbuatan itu dilakukan sepanjang waktu dalam segala situasi  [Purnawan].

SMS from God: Suka membantu adalah ciri khas yang melekat pada orang Kristen.