Posted on

Bulan September lalu, saya sekeluarga pergi ke Jakarta menggunakan mobil. Berangkat dari Klaten pukul 10, ke Wonosari dulu untuk menjemput Bapak dan Ibu, kemudian meluncur ke Jakarta pukul 12.00 WIB.Karena membawa bayi yang berusia 4,5 bulan, perjalanan dibuat sesantai mungkin. Sekitar pukul 21, mobil memasuki Ajibarang. Kami berhenti sejenak di sebuah pompa bensin. Setelah rasa capai hilang, perjalanan dilanjutkan kembali. Sebagian penumpang masih terkantuk-kantuk.
Sekitar satu jam kemudian, tiba-tiba sopir menghentikan mobilnya. “Lho…lho…lho, bukankah itu pompa bensin, tempat kita beristirahat lagi???” seru sopir dengan heran. Dalam sekejap, semua penumpang terjaga kembali.”Ah, mana mungkin. Kita ‘kan sudah berjalan jauh. Mungkin pompa bensin itu mirip yang tadi,” kata saya.”Nggak, ini pasti pompa bensin yang tadi!!!” kata sopir dengan penuh keyakinan. Saya pun menjadi ragu. Kayaknya sih memang pompa bensin yang tadi.”Kalau begitu, kita masuk ke pompa bensin itu untuk memastikannya,” usul dik Anggie.
Mobil dibawa masuk ke pompa bensin itu. Ternyata betul. Itu pompa bensin yang dijadikan tempat beristirahat tadi.Itu berarti, mobil ini telah berjalan melingkar sehingga kembali ke titik semula. Tapi yang mengherankan, tidak ada seorang pun di dalam mobil yang menyadarinya. Akibatnya, kami membuang waktu dan bahan bakar untuk berputar-putar di Ajibarang selama satu jam. Bussyet!

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *